WeLcome.....

Welcome to Sekar Gendis's Page

WeLcome.....

Welcome to Sekar Gendis's Page

Senin, 13 Juni 2011

Untuk Sebuah Cerita(sebuah cerita bersambung)

DalamhidupMasHanan                                                                                                                                                             
Yang ku tahu, pria itu bernama Hanandika. selanjutnya aku hanya mengenal  melalui orang-orang disekitarku sebelum beberapa saat kemudian cerita ini bermula.
Kudapati kata-kata ini dari aliran cerita hidupnya yang beliau bagi padaku sejak pertama kenal, dan sampai kami lalui hari-hari kami. Kawan, aku ingin bercerita padamu tentang cerita yang bisa membuat kita mengharu biru jika aku pandai menulisnya. Pria berwajah simpatik itu dilahirkan pada 23 oktober 1975. Kau tau? Ia begitu banyak melewati alur-alur dalam cerita dihidupnya hingga kini. Melewati masa remaja seperti remaja kebanyakan, berkenalan dengan seorang wanita cantik, bunga indah yang jadi rebutan saat itu, mbak Anna Susanti. Merajut kasih selama 8 tahunan lebih. Tahun 1994 mas Hanan lulus dari SMTI jogjakarta dan bekerja selama kurang lebih 2 tahun di PT. Sari Husada. Dengan gaji sekitar 100.000an. Gaji yang lumayan banyak pada saat itu. 2tahun di Sari Husada ia memutuskan untuk kuliah, mengambil jurusan tekhnik lingkungan di STTL. Lulus pada awal 2001 dengan predikat cumlaude. Lalu ia sempat di daulat untuk menjadi asisten dosen dialmamaternya.
Ah kawan aku senang menceritakan bagian ini. Cerita yang paling membahagiakan dalam kehidupan mas Hanan. September 2001 tepatnya tanggal berapa aku tak tahu, ia meminang gadis ayu tumpuan hidupnya. Hanya beberapa bulan setelah pernikahannya, desember 2001 ia diterima bekerja di Sari Husada. Bertahun ia lalui indahnya hidup bersama bidadari jelitanya, seorang wanita tangguh luar biasa yang tak pernah mengeluh sedikitpun betapapun hidup saat itu. Kau boleh bilang padaku kawan, kalau aku sok tahu. Tapi benar, aku mengenalnya melalui kedekatan hati kami. 2003 menjadi tahun bersejarah bagi mereka. Hidayah merambati tenang hati yang rindu kedamaian itu. Mbak Anna pun semakin cantik kenakan jilbabnya. Semakin cantik. Iya, kukatakan padamu kawan bahwa ia semakin cantik seperti yang pernah kutemui dalam mimpi. Bertahun berlalu, merindukan hadirnya seorang malaikat kecil, cahaya bagi keluarga bahagia ini. Setelah sekian lama menunggu, kabar kehamilan bidadari cantiknya begitu membuat pria itu bahagia. Memenuhi tangis dan sujud syukurnya yang dalam. Hari-hari pun semakin ia lalui penuh kebahagiaan bersama istri terkasihnya. Ternyata Allah belum mengizinkan aku menulis cerita ini dengan happy ending seperti di film-film itu. 6 bulan kehamilan mbak Allah menguji kesabaran suami istri luar biasa ini. Janin yang dikandung wanita ayu itu belum mau ditimang ayah dan bundanya. Ia menanti di surga. Tanpa caesar mbak melahirkan bayinya yang ternyata seorang perempuan. Kau tau kawan? Ia mirip ibunya. Kau tak bisa mengatakan padaku bahwa aku sok tahu. Beberapa tahun setelah peristiwa juga bagian yang paling menyedihkan dalam cerita ini, aku bertemu dengannya dalam mimpi. Kau bisa membacanya dalam cerita dibagian yang lain. Kau tau kawan? wajah-wajah itu tampak begitu tegar meskipun hati remuk redam. Coba kau bayangkan semua ini. Akupun tak kuasa menahan tangis. Sejak tadi lembaran ini tak begitu indah diikat oleh buliran bening air mataku. Bayi mungil itu dibuai sesaat oleh mas tri yang sangat sayang sepenuh hati. Ia mengantarnya ke pemakaman sepi. Engkau tak sendiri sayang, dan bocah cantik itu diberi nama Hikmah NC. Sebuah nama yang cantik bukan? Oh kawan, lihatlah keluarga itu memulai damai dalam naungan sang pemilik cinta. Ia lalui episode-episode hidup yang tak sedikit godaan ini bersama kekasihnya, pemilik wajah ayu itu. Beban hidup terasa berkurang, angan bahagia begitu panjang, sampai suatu ketika mata pena ini diharuskan menulis bagian tersedih dalam kisah ini yang paling tidak aku suka kawan. Mbak alex, bidadari terkasihnya itu terkulai lemah. Namun ia tetap tegar, tak mengeluh sedikitpun tentang sakitnya. Sakit entah apa aku juga tidak tahu, tumor dalam livernya kalau tidak salah. Berbulan dirumah sakit kembali menguji kesabarannya. September 2007, gerimis kecil-kecil membasahi hati kami semua. Semua berguguran seperti bunga sakura dimusim gugur. Inilah cerita yang aku tak sanggup rasanya bercerita padamu. 9 September 2007, sesaat sebelum ramadhan ia insan yang kami kasihi  sekitar jam 08.30 berpulang kawan, berpulang dalam dekapan suaminya. Kembali dalam pelukan Rabb nya yang telah menjanjikan syurga untuk istri sholehah seperti ia, mbak anna. Ya kawan, ku katakan padamu dengan buliran air mataku, september 2007. Mungkin saat aku sedang sibuk berkutat dengan buku-buku diperpustakaan sekolah. Setengah sembilan pagi, dalam dekapan suami terkasihnya ia melepas jutaan senyum pengharapan bagi suami, keluarga dan orang-orang yang menyayanginya. Ia telah berpulang kawan, menjemput sunyi sendiri, mengisi taman-taman syurga yang hijau membentang permadani-permadani yang mengalir segala keindahan disana. Ya Allah ya Rabb berilah kebahagiaanMu untuk pria luar biasa ini, biarkan mbak mengecup wewangian syurgaMu. Ditemani putri kecil cantiknya, yang bergaun merah itu. Bertahun ia lalui sendiri, sampai suatu hari takdir menemukan kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar